Selasa, 21 April 2020

Modifikasi Karya Tari

Gadis Rantau
Melalui informasi dari berbagai media serta melihat tari-tarian dan mendengarkan iringan tari dari berbagai daerah di Indonesia, akan melatih panca indera untuk lebih peka dalam merasakan, menghayati, dan menghargai karya seni. Lebih lanjut adalah menjadi lebih peka dalam memodifikasi tari, atau mengubah suatu tarian dan menghasilkan pola garapan baru.Modifikasi tari dapat dilakukan melalui: modifikasi tari berdasarkan hitungan, modifikasi tari berdasarkan iringan tari, atau bahkan modifikasi tari berdasarkan pola lantainya.

A. Modifikasi Tari Berdasarkan Hitungan
Salah satu contoh tari di Jawa Barat adalah tari Kandagan yang diciptakan oleh R. Tjetje Somantri. Kandagan berasal dari kata ‘kandaga’ dalam bahasa Sunda, yaitu tempat perhiasan atau barang berharga dan indah. Dengan demikian Tari Kandagan adalah kumpulan gerak-gerak indah dan berharga. Tari Kandagan merupakan tarian yang dibawakan oleh penari putri.  Tari ini merupakan kreasi baru dari pengembangan dari tari renggarini. Tari ini tergolong tarian putri yang karakternya gagah.

Modifikasi gerak tari Kandangan dapat dilakukan dengan memodifikasikan geraknya, dengan mengubah arah hadap, ruang, dan tenaga yang digunakan. Baik itu gerak kepala, badan, tangan dan kakinya. Dapat kamu rangkaikan dan susun kembali menjadi sebuah tarian hasil ciptaanmu. Berikut urutan gerak tari Kandangan.
Melalui informasi dari berbagai media serta melihat tari Modifikasi Karya Tari
  • GERAK 1 (Gerak Calik Ningkat). Gerak ini dilakukan dimulai dari gilek, lontang kembar, ukel, sembah. Dilakukan dengan hitungan 1 sampai 8.
  • GERAK 2 (Gerak alung soder). Gerak ini dilakukan dimulai dari mengambil soder panjang, disampirkan di atas pergelangan tangan kiri. Lakukan dengan hitungan 1 sampai 4. Lanjutkan dengan gerak 3.
  • GERAK 3 (Gerak engke gigir). Gerak ini dilakukan dengan engke gigir ke kanan sambil mengayunkan soder sesuai dengan hitungan 5 sampai 8. Ulangi dengan arah yang sebaliknya dengan hitungan 1 sampai 4.
  • GERAK 4 (Gerak Mincid radea). Gerak ini dilakukan dimulai gerak kaki melangkah ditempat sambil mengayunkan soder di tangan Dilakukan dengan hitungan 1 sampai 8.
  • GERAK 5 DAN 6 ( Gerak Jangkung Ilo Bata Rubuh). Dilakukan dimulai mengayunkan pergelangan tangan kanan dengan hitungan 1 sampai 4 dan gerak obah bahu kanan kiri dengan hitungan 5 sampai 8. Dilakukan dengan arah sebaliknya.
  • GERAK 7 DAN 8 (Gerak Waliwis Mandi). Dinamakan waliwis mandi merupakan gerak meniru burung belibis yang sedang mandi.

B. Modifikasi Tari Berdasarkan Iringan
Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Contoh: Tari Saman (Aceh), Kecak (Bali). Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Keyboard, kendang, angklung, dan sebagainya. Contoh: Tari Kandagan (Jabar), Gandrung (Banyuwangi), dan sebagainya.

Indonesia memiliki beragam etnis dan setiap etnis memiliki lagu-lagu rakyat. Tentunya kalian ingat lagu yamko rabe yamko dari Papua, manuk dadali dari Jawa Barat, bungong jeumpa dari Aceh, ampar-ampar pisang dari Kalimantan Selatan. Lagu-lagu tersebut bisa dijadikan sebagai musik untuk mengiringi tari.

Pertama, perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan tema tarian. Kedua, buat gerakan sesuaikan dengan iringan. Sebagai contoh lagu manuk dadali mengisahkan tentang kegagahan burung garuda, dengan tempo sedang, irama riang dan gagah. Kalian bisa gabungkan lagu tersebut dengan iringan gitar, tam-tam, perkusi atau instrumen lainnya Sudah tentu gerak tarinya harus menyesuaikan dengan tema kegagahan seekor burung. Yang penting tatkala kalian membuat gerak, jangan ragu, kembangkan daya hayal dan imajinasi, kalau perlu tambah properti tari yang bisa menguatkan tema kegagahan tersebut.

C. Modifikasi Tari Berdasarkan Pola Lantai
Pola lantai adalah pola yang dibuat untuk memadukan gerakan penari ke arah yang ditentukan. Pada dasarnya pola lantai tari kelompok/berpasangan memiliki pola lantai yang terdiri dari:
  • Pola lantai lurus vertikal (gerak/pose maju mundur secara vertikal).  Contoh pola lantai vertikal,pada tari seribu tangan dengan gerak yang sama, level yang berbeda
  • Pola lantai lurus horizontal ( gerak/pose berjajar ke samping kiri/kanan). Contoh pola lantai horizontal, pada Tari Saman dengan gerak selang-seling (alternate)
  • Pola lantai diagonal (bergerak serong kiri/kanan). Contoh pola lantai diagonal dengan gerak rampak serempak (unity) pada Tari Gandrung,
  • Pola lantai lengkungan (melingkar, setengah lingkaran, membuat lengkungan angka delapan, spiral). Contoh pola lantai, lingkaran dengan gerak yang serempak (unity) pada tari Kecak dari Bali.

Setelah kamu melakukan aktivitas memodifikasi tarian, langkah selanjutnya adalah kamu bersama-sama satu kelas mempergelarkan hasil karyamu. Susunlah kepanitian dapat disusun seperti di bawah ini :

a. Ketua Pelaksana dan wakil ketua pelaksana :
  • Mengkoordinasikan seluruh kegiatan panitia pelaksana dan melaksanakan pendelegasian tugas sesuai deskripsi tugas kepanitiaan yang telah disepakati dalam seluruh rapat panitia.
  • Mengarahkan dan memegang kontrol terhadap jalannya kinerja kepanitiaan sesuai konsep perencanaan acara yang telah disepakati dan masukan dari panitia penanggung jawab.
  • Memiliki wewenang penuh dalam hal penetapan keputusan teknis berdasarkan permufakatan bersama unsur pimpinan dalam kepanitiaan.
  • Melakukan pengawasan secara periodik terhadap jalannya panitia pelaksana, untuk selanjutnya menjadi bahan masukan dan motivasi bagi tiap-tiap bagian dalam struktur panitia pelaksana.

b. Sekretaris :
Membawahi dan mengkoordinir secara langsung seksi sekretariat. Ema Mencatatkan nama anggota kelompok dan sinopsis tari yang akan ditampilkan. Sinopsis adalah catatan pertunjukan tari yang berisi : judul tari, tema dan isi tari, sumber gerak tari yang dimodifikasi, dll.

c. Bendahara :
Bertanggungjawab penuh terhadap segala kegiatan panitia yang bersifat administratif keuangan.

d. Seksi Acara :
  • Menyusun konsep dan jadwal acara berkoordinasi dengan ketua, dan sekretaris sebagai acuan dasar menentukan arah dan alur proses kegiatan.
  • Persiapan mekanisme teknis kegiatan acara secara detail dan menyeluruh.
  • Koordinasi dengan semua seksi terkait sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan selama acara berlangsung.

e. Seksi Publikasi-Dokumentasi
  • Perencanaan dan konsep dokumentasi, alur teknis pelaksanaan.
  • Detail teknis pelaksanaan dan anggaran disususn oleh Koordinator seksi beserta anggotannya, berkoordinasi dengan ketua/sekretaris atau bendahara kepanitiaan serta seksi-seksi yang lain jika diperlukan

f. Seksi Perlengkapan
  • Mempersiapkan alat dan mekanisme perlengkapan bagi seluruh peserta, sesuai dengan jadwal acara yang telah ditetapkan, lokasi kegiatan, jumlah peserta.
  • Mempersiapkan segala kelengkapan acara yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.
  • Detail teknis pelaksanaan dan anggaran disususn oleh Koordinator seksi beserta anggotanya, berkoordinasi dengan ketua/sekretaris atau bendahara kepanitiaan serta seksi-seksi yang lain jika diperlukan.

g. Seksi Konsumsi
Mempersiapkan konsumsi untuk panitia dan peserta selama persiapan (H-3) dan selama kegiatan berlangsung.

h. Seksi Humas
Melakukan usaha yang bersifat informatif